Letakan Batu Pertama Pembangunan Madrasah Thawalib, Bupati Eka Putra Berharap Akan Lahirkan Ulama Besar

    Letakan Batu Pertama Pembangunan Madrasah Thawalib, Bupati Eka Putra Berharap Akan Lahirkan Ulama Besar

    TANAH DATAR - Bupati Tanah Datar Eka Putra berharap Madrasah Thawalib Lubuk Jantan mampu melahirkan ulama-ulama besar bagi daerah yang dikenal juga dengan sebutan Luhak Nan Tuo.

    “Dengan berdirinya kampus II ini diharapkan ke depan akan mampu melahirkan ulama besar yang akan mensyiarkan agama bagi masyarakat dan umat Islam, ” kata Bupati Eka Putra saat meletakan batu pertama pembangunan Madrasah Thawalib Lubuk Jantan Kampus 2 Kecamatan Lintau Buo Utara, Sabtu (18/3).

    Disampaikan Eka Putra lagi, tentunya dibutuhkan dukungan, kerjasama dan sinergisitas semua pihak untuk memajukan Madrasah tersebut.

    “Alhamdulillah, atas terlaksananya pembangunan ini Saya menyampaikan apresiasi kepada panitia, seluruh perantau dan masyarakat yang telah mendukung pendidikan di Nagari Lubuk Jantan dengan membangun kampus baru Madrasah Thawalib Lubuk Jantan. Pembangunan ini tidak akan terjadi sendirinya tentunya butuh dukungan dari semua pihak, untuk itu mari bersama kita sukseskan pembangunan ini untuk generasi masa depan, ” sampainya.

    Di kesempatan tersebut Bupati Eka Putra juga berpesan kepada orang tua karena saat ini tidak hanya peran guru saja, akan tetapi peran orang tua sangat penting. “Mari bangun jembatan hati dengan anak-anak untuk menciptakan generasi yang tangguh, beriman, berkualitas dan berintegritas, ” ujarnya.

    Diakhir arahan Bupati Eka Putra juga mengucapkan selamat memasuki bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah. “Marhaban Ya Ramadan Mohon maaf lahir dan batin selamat menunaikan ibadah puasa, Mari kita persiapkan diri untuk menghadapi bulan suci Ramadan, ” tukasnya.

    Sebelumnya Wali Nagari Lubuk Jantan Mukhlis menyampaikan, pembangunan kampus 2 Madrasah Thawalib merupakan suatu desakan keadaan karena murid-murid yang terdiri dari Tsanawiyah dan Aliyah itu sudah tidak tertampung lagi dari 7 lokal yang bisa dimanfaatkan 6 lokal dan 1 lokal dibagi menjadi 2 lokal dengan jumlah siswa 160 orang.

    "Berdasarkan musyawarah dengan para perantau, tokoh masyarakat dan masyarakat untuk melakukan pembangunan minimal 2 lokal untuk penerimaan siswa baru tahun ajaran 2023-2024 mendatang, " ungkapnya.

    Untuk itu, kata Mukhlis, panitia pembangunan berharap dengan uluran tangan bersama pembangunan Madrasah Thawalib bisa kita laksanakan secepat-cepatnya.

    Selanjutnya, Ketua dewan pembina Madrasah Thawalib Lubuk Jantan Amril Arif menyampaikan, Madrasah ini sudah berdiri dari tahun 1930 Madrasah Thawalib muhamadiyah dan pada tahun 1975 di ganti menjadi Madrasah Thawalib Lubuk Jantan sampai saat ini.

    “Alhamdulillah berkat perkembangan zaman saat ini peminat masih banyak tentunya kekurangan lokal, maka berdasarkan kesepakatan bersama akan dilaksanakan pembangunan kampus 2 yang berjarak 200 m dari lokasi yang lama, ” ungkapnya.

    Amril jelaskan, insyaalah untuk jangka panjang pengurus bersama perantau sudah menyelesaikan market yang representatif di bangun 2 lantai diatas tanah seluas 3000 meter terdiri dari lokal, asrama, toilet dan kamar mandi, area makan, lapangan olahraga dan fasilitas lainnya. “Sampai saat ini dana terkumpul Rp275 juta untuk pembangunan awal 2 lokal dengan pagu sebesar Rp600 juta, ” pungkasnya.

    Turut hadir Camat Lintau Buo Utara Arif Ghani berserta forkopimca, Wali Nagari Lubuk Jantan Mukhlis, pengurus Madrasah Thawalib Lubuk Jantan Aulizul Syuib sekaligus mantan Wakil Bupati periode 2005-2010, perantau, Tokoh Masyarakat Syafril dan Tamu undangan lainnya. (JH)

    tanahdatar sumbar
    Joni Hermanto

    Joni Hermanto

    Artikel Sebelumnya

    Paparkan Bombastis Dihadapan Tim Penilai...

    Artikel Berikutnya

    DPRD Tanah Datar Tinjau Lokasi Proyek MPP...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing
    Tony Rosyid: Ridwan Kamil Yang Jegal Anies

    Ikuti Kami